CANDU

Dulu Karl Marx pernah berkata “Agama adalah candu”.
Andai Marx hidup jaman sekarang dan melihat bagaimana para lelaki bertengkar saat membela klub sepak bola kebanggaannya, mungkin Marx akan berkata “Sepak bola adalah candu”. Kalau sampean punya teman yang menggilai klub sepak bola tertentu, coba sesekali tanyalah padanya apa agamanya, mungkin dia akan keceplosan menjawab Barca, MU, Liverpool, Arema atau lainnya. Sampean pernah lihat lelaki twitwar saat pertandingan sepak bola? hebohnya akan mengalahkan kehebohan ibu-ibu saat ada diskon di Indomaret.


Mungkin juga Marx akan mengatakan “Kosmetik adalah candu” saat dia tahu bahwa banyak perempuan yang hari ini ndak PD saat keluar kamar sebelum menorehkan segaris alis palsu di atas mripatnya. Apalagi saat tahu bahwa ada beberapa perempuan yang sangat fanatik terhadap merk kosmetik. Marx mungkin akan takjub saat mendengar percakapan antara mbak SPG kosmetik dan seorang pelanggan: “Bedak Ward*hnya ada mbak?” | “Maaf mbak, lagi kosong. Kalau produk lain mau?” | “Maaf mbak, saya sudah mendapat hidayah dan ndak mau percaya sama produk selain Ward*h.”
Continue reading CANDU